Home » » Angin Barat, Nelayan Jadi Pemulung

Angin Barat, Nelayan Jadi Pemulung



Musim Barat merupakan musim tahunan  dimana  musim dingin timur laut. Sebab pada bulan Desember hingga Februari ombak tinggi dengan disertai angin kencang dipastikan terjadi sehingga membuat nelayan terpaksa menghentikan aktivitasnya.


"Siapa yang berani melaut dalam kondisi seperti ini, hanya nelayan yang nekad untuk mencari ikan. Inipun bisa dihitung dengan jari, kami tidak berani ambil resiko sehingga terpaksa pada musim seperti ini kami terpaksa harus beralih profesi sebagai kuli bangunan dan pemulung " kata Slamet nelayan Tangkap asal Marunda, Cilincing.

Diakui, warga Kampung Kepu, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara memang pada musim sekarang ini terutama menjelang tahun baru permintaan ikan sangat banyak. Ini disebabkan karena banyak masyarakat yang menikmati pergantian tahun dengan membakar ikan. Namun, karena resiko terlalu besar sehingga para nelayan terpaksa tidak melaut.

Hal senada juga diungkapkan oleh Yanglin 46, nelayan lainnnya, dia mengaku untuk memenuhi kebutuhan sehar-hari dirinya juga mengaku menjadi kuli bangunan, ngumpulin barang rongsokan dan ojek motor serta berdagang.

"Saya menjadi pemulung mengumpulkan barang-barang besar yang ada di tepi laut. Hasilnya lumayam dalam satu hari saya bisa membawa uang antara Rp30 hingga Rp50 ribu. Habisnya kalau saya tidak melakukan hal ini anak istri mau makan apa,”katanya.

Ditambahkan oleh Yanglin, dirinya dan para nelayan yang ada di wilayah Cilincing ini berharap kepada pemerintah memberikan bantuan sembako untuk menutupi makan sehari-hari.

Sementara itu Kasudin Perternakan dan Perikanan Jakarta Utara, Sri Haryati menjelaskan, dampak pengaruh angin barat memang dirasakan para nelayan setiap tahunnnya. Akan tetapi ia juga meminta nelayan merubah gaya pola  hidupnya, seperti saat musim panen ikan agar menanamkan budaya Saving (menabung).

“Budaya nelayan harus dirubah, ini tujuannya disaat musim angin barat seperti sekarang ini tidak cemas lagi memikirkan kebutuhan hidupnya. Meski begitu saat ini kami sedang mengusulkan ke pemerintah untuk bisa mendapatkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) guna membantu kebutuhan pokok nelayan saat musim barat" ujarnya.

Di Jakarta Utara ini tercatat ada sekitar 24 ribu nelayan. 17 ribu diantaranya nelayan daerah. Dan sebanyak 4 Ribu nelayan pada musim barat ini tidak melaut. Sebab kapasitas kapal atau perahu tangkap yang dimilikinya skala kecil.

Written by : Your Name - Describe about you

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam id libero non erat fermentum varius eget at elit. Suspendisse vel mattis diam. Ut sed dui in lectus hendrerit interdum nec ac neque. Praesent a metus eget augue lacinia accumsan ullamcorper sit amet tellus.

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::

0 komentar:

Posting Komentar