Nasib pelajar di Kepalauan Seribu, tidaklah seenak pelajar di daratan atau di Jakarta, yang semua angkutan mulai sepeda motor, mobil pribadi hingga bus umum ada. Tapi di di Pulau para pelajar ini harus berjuang mengarungi lautan lepas demi mendapatkan ilmu untuk masa depan.
Memang secara geografis dan
teritorial wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu lebih sulit dalam mengakses
transportasi jika dibanding dengan daratan lainya di Provinsi DKI Jakarta.
Disini mau kemanapun harus menyebrang lautan dengan menggunakan kapal motor
atau yang dikenal dengan ojek antar pulau.
Para pelajar baik SMP maupun SMA
yang ada di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara setiap hari baik pagi maupun
siang haru harus rela naik kapal untuk bisa bersekolah maupun pulang. Tak jauh
memang, akan tetapi tetap saja mereka harus rela menanggung resiko demi masa
depannya kelak.
"Mau gimana lagi, di Pulau
Seribu SMA cuma satu, adanya cuma di Pulau Pramuka. Jadi mau tidak mau kami setiap
hari terpaksa naik ojek kapal dari Pulau Panggang menuju sekolah," kata
Harun Arasyid,17, Siswa SMAN 69 Jakarta.
Dia juga mengaku, meski hujan, panas
maupun badai dan ombak besar bukan halangan untuk tidak sekolah demi masa
depannya kelak. Sedihnya sudah bangun pagi-pagi namun sesampainya di dermaga
kapal ojek sudah berangkat sehingga ia terpaksa nunggu berjam-jam.
“Kalau di darat ketinggalan tidak
apa-apa karena banyak angkot yang lewat. Tapi kalau disini terpaksa nunggu
cukup malam. Maka dari usai sholat subuh, saya langsung berkemas menyiapkan
perlengkapan sekolah apa saja yang harus di pakai hari itu," tuturnya.
Tak hanya Harun, siswi SMAN 69
lainnya, Ripa,16 juga mengungkapkan hal yang sama. Pelajar kelas 2 itu mengaku pernah
telat masuk sekolah di jam pertama lantaran teman-teman sekolahnya susah di
koordinasi untuk berangkat sekolah sebelum jam yang sudah di tentukan.
"Pernah telat masuk sekolah,
waktu itu teman-teman susah banget di koordinasi, kan kalau belum kumpul, kapal
terkadang kapal ga mau berangkat nungguin harus kumpul dulu, baru deh berangkat.,"
ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar