Untuk mencegah adanya hewan kurban yang terjangkit penyakit menular, Sudin Peternakan, Perikanan, dan Kelautan, Pemkot Jakarta Utara akan memeriksa setiap hewan yang dijual masyarakat.
Sri Haryati, Kepala Suku Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan
(Kasudin P2K) Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara menuturkan, saat
ini pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada pedagang. Bahkan saat
ini pihaknya juga sudah membetuk tim khusus untuk melakukan pemeriksaan
hewan-hewan qurban tersebut.
“Nanti setiap hewan kurban harus dilengkapi dengan SKKH, tidak tidak ada kami akan mengembalikan ke tempat asalnya. Selain itu, bila ditemukan hewan yang berpenyakit, tidak boleh dijual dan harus dipisahkan dengan yang sehat supaya tidak menular.”ujarnya.
Pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan secara klinik terhadap hewan itu dengan memeriksa suhu badan, hidung, mata, bulu, gigi, tanduk, kuku dan mulutnya. Bahkan pada saat itu pula pihaknya juga melakukan pengobatan seperti salep mata, vitamin, karena hewan sering sakit akibat stress perjalanan ke Jakarta. Bukan itu saja pihaknya juga menyiapkan suntikan anti biotik dan semuanya itu gratis.
Rojak, 36 salah seorang pengelola tempat penampungan hewan di daerah Koja, Jakarta Utara menyambut baik adanya pemeriksaan hewan tersebut. Menurutnya ini penting karena selain menghindari adanya penyakit menular pada hewan qurban itu juga karena pihaknya bisa mengetahui hewan yang sehat maupun berpenyakit.
“Nanti setiap hewan kurban harus dilengkapi dengan SKKH, tidak tidak ada kami akan mengembalikan ke tempat asalnya. Selain itu, bila ditemukan hewan yang berpenyakit, tidak boleh dijual dan harus dipisahkan dengan yang sehat supaya tidak menular.”ujarnya.
Pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan secara klinik terhadap hewan itu dengan memeriksa suhu badan, hidung, mata, bulu, gigi, tanduk, kuku dan mulutnya. Bahkan pada saat itu pula pihaknya juga melakukan pengobatan seperti salep mata, vitamin, karena hewan sering sakit akibat stress perjalanan ke Jakarta. Bukan itu saja pihaknya juga menyiapkan suntikan anti biotik dan semuanya itu gratis.
Rojak, 36 salah seorang pengelola tempat penampungan hewan di daerah Koja, Jakarta Utara menyambut baik adanya pemeriksaan hewan tersebut. Menurutnya ini penting karena selain menghindari adanya penyakit menular pada hewan qurban itu juga karena pihaknya bisa mengetahui hewan yang sehat maupun berpenyakit.
0 komentar:
Posting Komentar