Herman 53, bulan Ramadhan memang membawa berkah tersendiri bagi dirinya. Betapa tidak pedagang kelapa muda itu mengaku, jualannya laku pesat dibanding dengan hari biasa, bahkan keuntungan yang ia dapat pun bisa tiga bahkan empat kali lipat perharinya.
Sebab jika bukan bulan puasa dirinya setiap hari hanya bisa menjual antara 70
hingga 100 buah kelapa, tapi pada bulan puasa kali ini mampu menjual kelapa
muda antara 250 hingga 300 buah. Meski jumlah pembelinya cukup banyak,
namun dirinya tidak lantas menaikkan harga jual.
"Saya tetap menjual dengan harga biasa Rp, 8 ribu/buah. Saya tidak tega menaikkan, selain itu juga takut jualan saya tidak laku, mentang-mentang pembeli banyak lantas seenaknya menaikkan harga, biar untuk sedikit tidak apa-apa yang penting rejekinya barokah,"kata lelaki yang jualan di Jalan Tipar Cakung RW 5 Semper Barat, Cilincing Jakarta Utara.
Pria asal Sumenep, Madura, itu, yang mengaku profesi jualan kelapa ini sudah ia geluti sejak 18 tahun lalu.. Selama itu pula, dia selalu merasakan setiap bulan Ramadhan, langganannya terus mengalami peningkatan. Ini semua tak lepas dari pelayanan yang selama ini ia berikan kepada pelanggannya sehingga pembeli merasa puas.
Diakui oleh bapak tiga anak ini, dalam melayani pembeli yang membludah ini dirinya selalu dibantu oleh istrinya Supatma,45. "Jika tidak dibantu istri saya pasti keteter, biasanya pembali itu membludak pada jam-jam tertentu yakni pada saat akan bukan puasa. Disaat itulah pembali banyak sehingga sulit untuk istirahat,"katanya.
Ditambahkan, biasanya hari-hari ia mendapatkan uang sebesar Rp 800 Ribu, namun di Bulan Puasa ia bisa mendapatkan uang mencapai Rp 2,5 juta/hari. Ia juga bersyukur pengiriman barang tidak pernah ada gangguan atau hambatan. "Mungkin karena saya sudah berdagang kelapa sudah 18 tahun sehingga pasokan tak pernah ada hambatan" ujar bapak tiga orang anak.
Herman, juga menambahkan hasil jualan kelapa muda ini, dirinya juga sudah bisa membangun rumah di kampung halamannya Madura. Selain itu juga membuat Mushola dan membiayai ketiga anaknya bersekolah. Diharapkan dengan adanya usaha ini dirinya dan keluarganya akan selalu mendapat berkah dari Allah SWT buat dirinya dan keluarganya.
Sementara itu Aliyah 38, salah seorang pembeli bahkan pelanggan tetap menuturkan, buah kelapa yang ia beli darinya buahnya sangat segar dan isinya juga bagus. "Setiap hari saya membeli kelapa muda disini. Disamping harganya tidak malah kwalitas kelapanya bagus-bagus," tuturnya.
Wanita asal, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara itu mengaku menjadi langganan sudah hampir 10 tahun sejak dirinya masih lajang hingga punya dua anak. Menurutnya, selain harga yang tidak mahal, kelapa-kelapa yang dijual di warungnya Harmen ini tergolong masih baru-baru semua jadi dirinya tak merasa dibohongin.
Ungkapan yang sama juga disampaikan Dulah,41, pria yang sehari-hari bekerja disalah satu perusahaan otomotif Sunter itu juga mengaku berlangganan di warung itu sejak dirinya pindah kontrakan dari Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Selama beli kelapa di lokasi itu dirinya juga merasa sangat terbantu, sebab selain kelapanya masih muda-muda dan segar-segar juga kwalitasnya tak kalah dengan yang lain.
"Kalau ditempat lain kan kelapa sudah dibuka dan dimasukkan ke topes. Tapi kalau disini tidak, begitu kita beli penjual langsung mengupasnya, jadi kalau begini aman. Disamping itu harganya juga ga terlalu mahal,"tutur pria asal Kerawang, Jawa Barat tersebut.
"Saya tetap menjual dengan harga biasa Rp, 8 ribu/buah. Saya tidak tega menaikkan, selain itu juga takut jualan saya tidak laku, mentang-mentang pembeli banyak lantas seenaknya menaikkan harga, biar untuk sedikit tidak apa-apa yang penting rejekinya barokah,"kata lelaki yang jualan di Jalan Tipar Cakung RW 5 Semper Barat, Cilincing Jakarta Utara.
Pria asal Sumenep, Madura, itu, yang mengaku profesi jualan kelapa ini sudah ia geluti sejak 18 tahun lalu.. Selama itu pula, dia selalu merasakan setiap bulan Ramadhan, langganannya terus mengalami peningkatan. Ini semua tak lepas dari pelayanan yang selama ini ia berikan kepada pelanggannya sehingga pembeli merasa puas.
Diakui oleh bapak tiga anak ini, dalam melayani pembeli yang membludah ini dirinya selalu dibantu oleh istrinya Supatma,45. "Jika tidak dibantu istri saya pasti keteter, biasanya pembali itu membludak pada jam-jam tertentu yakni pada saat akan bukan puasa. Disaat itulah pembali banyak sehingga sulit untuk istirahat,"katanya.
Ditambahkan, biasanya hari-hari ia mendapatkan uang sebesar Rp 800 Ribu, namun di Bulan Puasa ia bisa mendapatkan uang mencapai Rp 2,5 juta/hari. Ia juga bersyukur pengiriman barang tidak pernah ada gangguan atau hambatan. "Mungkin karena saya sudah berdagang kelapa sudah 18 tahun sehingga pasokan tak pernah ada hambatan" ujar bapak tiga orang anak.
Herman, juga menambahkan hasil jualan kelapa muda ini, dirinya juga sudah bisa membangun rumah di kampung halamannya Madura. Selain itu juga membuat Mushola dan membiayai ketiga anaknya bersekolah. Diharapkan dengan adanya usaha ini dirinya dan keluarganya akan selalu mendapat berkah dari Allah SWT buat dirinya dan keluarganya.
Sementara itu Aliyah 38, salah seorang pembeli bahkan pelanggan tetap menuturkan, buah kelapa yang ia beli darinya buahnya sangat segar dan isinya juga bagus. "Setiap hari saya membeli kelapa muda disini. Disamping harganya tidak malah kwalitas kelapanya bagus-bagus," tuturnya.
Wanita asal, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara itu mengaku menjadi langganan sudah hampir 10 tahun sejak dirinya masih lajang hingga punya dua anak. Menurutnya, selain harga yang tidak mahal, kelapa-kelapa yang dijual di warungnya Harmen ini tergolong masih baru-baru semua jadi dirinya tak merasa dibohongin.
Ungkapan yang sama juga disampaikan Dulah,41, pria yang sehari-hari bekerja disalah satu perusahaan otomotif Sunter itu juga mengaku berlangganan di warung itu sejak dirinya pindah kontrakan dari Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Selama beli kelapa di lokasi itu dirinya juga merasa sangat terbantu, sebab selain kelapanya masih muda-muda dan segar-segar juga kwalitasnya tak kalah dengan yang lain.
"Kalau ditempat lain kan kelapa sudah dibuka dan dimasukkan ke topes. Tapi kalau disini tidak, begitu kita beli penjual langsung mengupasnya, jadi kalau begini aman. Disamping itu harganya juga ga terlalu mahal,"tutur pria asal Kerawang, Jawa Barat tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar