Bagi Kardi, 54, sepeda ontel bagaikan istri keduanya, betapa tidak. Hampir setiap hari sepeda itu selalu menemani dirinya baik dalam keadaan suka-duka, hujan maupun panas. Makanya pria kelahiran Pemalang, 03 Desember 1963, itu tidak pernah menyia-yiakan bahkan menelantarkannya ontelnya yang menemani sejak dia masih bujangan 23 tahun lalu.
Saat ditemui di kawasan Jalan
Swasembada, Tanjung Priok, Jakarta Utara, bapak tiga anak itu terlihat duduk
bersama rekan- rekannya sesana tukang ojek sepeda menunggu “sewa” yang akan menggunakan
jasanya untuk mengatar kesuatu tempat.
“Hampir setiap hari saya dan kawan-kawan
nunggu penumpang disini. Alhamdulillah hasil dari ojek sepeda ini saya bisa
menyekolahkan ketiga anak saya sampai ke perguruan tinggi,”kata pria yang
mengaku meski bulan puasa dirinya tidak pernah bolong menjalankan ibadahnya.
Tatapan
mata Kardi, penuh optimis hari ini mendapatkan rejeki banyak untuk dapat digunakan
untuk biaya kuliah di kampung halamannya daerah Pemalang, Jawa Tengah. Senyum
simpulnya menyiratkan ketenangan di antara hiruk pikuk aktivitas lalu lintas di
Jalan Swasembada Barat Raya. Dia dan rekan lainnya duduk di bawah pohon rindang,
di samping aliran kali yang melintasi Kelurahan kebon Bawang yang hitam pekat
dan mengeluarkan bau yang kurang sedap.
Sepeda ontel yang dia bawa dari kampung istrinya Sukinah, di Cirebon menjadi modal kerjanya. Kardi yang hanya mengenyam baku SD berjuang untuk menghidupi dirinya sendiri istri serta ketiga anaknya.
Sepeda ontel yang dia bawa dari kampung istrinya Sukinah, di Cirebon menjadi modal kerjanya. Kardi yang hanya mengenyam baku SD berjuang untuk menghidupi dirinya sendiri istri serta ketiga anaknya.
Dalam sehari rata-rata ia bisa
membawa pulang uang Rp50 ribu, uang sebasar itu hari dibagi-bagi sebagian
ditabung untuk biaya kuliah anak dan sebagai untuk kebutuhan sehari-hari. “Dengan
pendapatan ini sudah lebih dari cukup,”terangnya.
Diakui oleh Kardi, cobaan sebesar
apapun baginya bukan halangan untuk terus berjuang demi memperbaiki nasib
keluarga. Keinginannya hanya satu, kelak anak-anaknya bernasib lebih baik
darinya,
"Saya selalu berpesan kepada anak-anak, jangan minder punya bapak
tukang ojek sepeda. Saya juga minta agar mereka tetap semangat untuk belajar
dengan harapan kedepan akan menjadi orang sukses sehingga bisa mengangkat
harkat martabat orang tua," tambah Kardi.
0 komentar:
Posting Komentar