Home » » Subsidi di Cabut Nelayan Pesisir Utara Menjerit

Subsidi di Cabut Nelayan Pesisir Utara Menjerit



Pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Bahan jenis solar dengan tujuan untuk menekan jumlah penggunaan subsidi BBM sebesar 20 persen, pertanggal 4 Agustus lalu berimbas kepada para nelayan yang ada di pesisir Utara Jakarta. Sebab, mereka khawatir suplai pasokan BBM subsini terhadap Stasiun Pengisian Diesel Nelayan (SPDN) akan kurang. 


Memang saat ini pasokan BBM, di Stasiun Pengisian Diesel Nelayan (SPDN) 39.14117 Kampung Nelayan Cilincing, masih sama seperti bulan-bulan sebelumnya. Meski begitu para nelayan tetap khawatir sewaktu-waktu akan naik sehingga membuat para nelayan semakin terpuruk.

Agus Mahfudin,41, seorang operator SPDN, mengatakan bahwa pasokan BBM solar bulan Agustus ini belum ada pengurangan. Bahkan kondisinya masih tetap sama seperti bulan sebelumnya sebanyak 16 tangki yang setiap tangkinya berisi 16 kilo liter. 

"Memang sejak ada pembatasan BBM subsidi solar konsumsi harian tidak ada peningkatan. Sekitar 1 kilo liter perhari," katanya.

Diakui oleh Agus, di kawasan Cilincing sendiri, memang kebanyakan nelayan menggunakan perahu dengan jenis dibawah 30 GT. Untuk setiap mengisi solar, mereka diharuskan membawa kartu PAS kecil. 

"Setiap PAS itu berbeda-beda jatahnya, mulai dari 4-5 ribu. Harga pun tidak ada perubahan, masih Rp 5.500 perliter dan kita belum ada sosialisasi apapun soal perubahan," tegasnya.
Sementara itu Idris, salah seorang nelayan Cilincing mengaku, jika BBM khususnya solar harganya naik tentu akan mencekik para nelayan. Sebab, selama satu bulan terakhir ini mereka tidak bisa melaut, selain karena cuaca kurang bersahabat, ikan-ikan juga sudah menjauh karena sekitar pesisir utara mulai tercemat limbah.

“Saya berharap, mudah-mudahan BBM untuk para nelayan tidak dicabut. Kalau tetap kami mau makan dari mana, pendapatan ikan hampir setiap hari terus mengalami penurunan sehingga saat ini kami benar-benar sangat kesulitan,”kata Idris. 

Secara terpisah, Kepala Suku Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (P2K), Pemkot Jakarta Utara, Sri Haryati, membenarkan kebijakan pembatasan BBM belum diberlakukan terhadap nelayan. Meski begitu besok dirinya diundang oleh pihak BP Migas membahas pembatasan sebesar 20 persen BBM solar di kalangan nelayan. 

"Untuk para nelayan harga BBM  solar hingga saat ini masih normal, sehingga belum ada pengaruhnya ke nelayan. Saya sendiri baru mendapat undangan dari BP Migus untuk rapat besok," tandasnya.

Written by : Your Name - Describe about you

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam id libero non erat fermentum varius eget at elit. Suspendisse vel mattis diam. Ut sed dui in lectus hendrerit interdum nec ac neque. Praesent a metus eget augue lacinia accumsan ullamcorper sit amet tellus.

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::

0 komentar:

Posting Komentar