Pembangunan waduk Karang Kendal di kawasan RW 8 Kel Rorotan, Cilincing Jakarta Utara molor. Pasalnya, sejak tiga minggu terakhir ini tidak ada aktivitas pengerukan proses pembuatan waduk. Bahkan saat ini tujuh alat berat terlihat mangrak, karena para pekerjanya pada pulang kampung.
Pembuatan
waduk Karang Kendal ini bertujuan untuk pengendalian banjir yang kerap melanda
wilayah Jakarta. Rencanannya lokasi
tersebut juga akan digunakan untuk menampung air hujan maupun air limpahan dari
pemukiman penduduk.
"Memang dulu pada waktu ada Gubernur
(Jokowi) datang, ramai pekerjanya melakukan aktivitas dengan mengeruk lumpurnya.
Tapi belakangan tak ada lagi yang bekerja, dan banyak pekerjanya mudik ke
kampung. Bahkan ada juga yang mengaku katanya belum dibayar gajinya," kata
Tedi 45, Warga RW 8 Rorotan, Cilincing.
Dikatakan oleh Tedi, saat ini 7 unit
beko eksavator yang tak beroperasi dan terlihat berada di sisi lumpur yang
sudah mengering. "Gara-gara
lambannya pekerjaan ini yang kena dampaknya, sawah kami saat hujan selalu
tergenang dan mengakibatnya bibit padi yang baru ditanam itu mati," Kesalnya.
Pantauan di lapangan, waduk Rawa
Kendal dibangun diatas lahan seluas 55 hektar. Namun, sekarang baru 21 hektar yang
dilakukan pembangunan dan diharapkan waduk ini bisa menampung satu juta kubik
air, sehingga kedepan kawasan tersebut tidak terjadi banjir lagi.
Beberapa waktu lalu Kasudin
Pekerjaan Umum (PU) Tata Air Jakarta Utara, Wagiman Silalahi mengatakan
sebanyak tujuh ekskavator sudah beroperasi di waduk ini. Wagiman menjelaskan,
Waduk Rawa Kendal diharapkan bisa memiliki kedalaman hingga 6 meter dan ditargetkan
pembangunannya selesai pada 2015.
“Pembangunan waduk ini akan lebih mudah dan
cepat. Sebab kasusnya berbeda dengan Waduk Marunda yang sebagian lahannya yang
masih terkendala pembebasan,”kata Wagiman.
0 komentar:
Posting Komentar