Home » » Meski di Tepi Luat, Tiga Sumur di Masjid Pitung Tetap Tawar

Meski di Tepi Luat, Tiga Sumur di Masjid Pitung Tetap Tawar

Jakarta Utara yang berada di wilayah pesisir Jakarta ternyata memiliki kekayaan situs budaya dan obyek wisata yang tak ternilai harganya. Salah satu obyek wisata dan situs budaya yang dikunjungi di wilayah Marunda, Cilincing, Jakarta Utara yakni Rumah Si Pitung dan Masjid Al Alam yang berada di Kampung Si Pitung, di Jalan Kampung Marunda Pulo, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.


Masjid Al Alam menjadi tempat jawara Betawi asal Rawa Belong untuk menenangkan diri ketika dikejar kompeni Belanda. Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Si Pitung oleh masyarakat. Sebab semasa kecilnya, Pitung banyak menghabiskan waktu beribadah, bermainnya dan belajar silat di lokasi. Selain meninggalkan sejarah yang hingga saat ini masih terjaga, masjid ini juga tersohor karena sumur 3 rasa yang berada di sampingnya.

Menuju masjid ini, wisatawan akan melewati gapura berwarna kuning bertuliskan "Masjid Al Alam Marunda". Masjid ini sudah ada sejak abad ke 16. Masjid ini merupakan salah satu yang tertua di Jakarta dan memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di tanah Betawi. Banguna masjid didominasi warna cokelat dan putih. Ukurannya tidak terlalu besar, namun cukup nyaman untuk tempat melepas lelah usai munajat kepada sang Ilahi.

Masjid Si Pitung ini memang banyak diicar oleh para wisatawan, baik warga sekitar muapun luar Jakarta. Bahkan, hampir setiap akhir pekan banyak warga yang berdatangan selain untuk melihat secara langsung masjid peninggalan yang bersejarah juga untuk menjalankan ibadah.

Selain daya tarik sejarah Si Pitung juga karena legenda sumur tiga rasanya.  Sumur di Masjid Al Alam Persis di sebelah masjid memang ada sebuah sumur. Konon, meski dekat dengan laut air sumur itu tidak selalu terasa asin.

Konon menurut cerita warga sekitar, air ini juga bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Maka dari itu banyak juga pengunjung yang membawa pulang air sumur tersebut. Biasanya pengunjung ramai datang saat hari libur, pengajian rutin bulanan, dan ratib malam Jumat.

Uniknya dari air sumur ini adalah rasanya yang berbeda-beda. Misalnya orang yang sama mencoba minum air itu, saat pertama mencoba rasanya tawar, mencoba ke dua rasanya berubah asin dan bahkan ada juga yang merasakan pahit, manis dan anta.

Written by : Your Name - Describe about you

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam id libero non erat fermentum varius eget at elit. Suspendisse vel mattis diam. Ut sed dui in lectus hendrerit interdum nec ac neque. Praesent a metus eget augue lacinia accumsan ullamcorper sit amet tellus.

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::

0 komentar:

Posting Komentar