Home » » BINATANG RABIES MASIH ANCAM WARGA JAKUT

BINATANG RABIES MASIH ANCAM WARGA JAKUT


Upaya Suku Dinas (Sudin) Peternakan Perikanan dan Kelautan (P2K) Jakarta Utara mempertahankan status bebas rabies tidak berjalan baik. Meskipun program vaksinasi terus dilakukan, namun jumlah HPR (Hewan Penular Rabies) tidak berkurang signifikan. Data terakhir milik Sudin P2K Jakarta Utara mencatat puluhan ribu HPR masih berkeliaran di wilayah pesisir Jakarta.


Kondisi itu terjadi lantaran upaya penangangan HPR tidak sebanding dengan jumlah HPR di lapangan. Tahun lalu misalnya, dari 48.014 HPR yang terdata oleh petugas, hanya 4.118 HPR yang ditertibkan melalui program sterilisasi, vaksinasi, dan penertiban. Artinya saat itu 90 persen HPR di Jakarta Utara masih belum divaksinasi. Jumlah tersebut kemungkinan bertambah lantaran perkembangbiakan HPR termasuk tinggi.



Kepala Seksi Peternakan Sudin P2K Jakarta Utara Renova menjelaskan, tahun ini pihaknya hanya menarget 150 ekor HPR dalam program sterilisasi kucing lokal. Padahal jumlah kucing lokal yang terdata tahun lalu sebanyak 40.774 ekor. Selain itu, upaya vaksinasi HPR juga tidak sebanding dengan populasi HPR. Bayangkan, dari 48.014 HPR tahun lalu hanya 1.412 ekor HPR yang akan divaksinasi tahun ini.



Meski begitu, Renova optimis pihaknya mampu mempertahankan predikat wilayah bebas rabies yang didapatkan oleh Pemprov DKI pada 2004 lalu. Dia menjelaskan, dengan memvaksinasi 1.412 HPR pihkanya sudah sukses menekan kemungkinan terjadinya penyebaran penyakit rabies. Buktinya sampai saat ini belum ditemukan satupun warga Jakarta Utara yang terkena rabies.



”Walaupun di wilayah Bodetabek terjadi kasus rabies, namun di Jakarta khususnya Jakarta Utara tidak terjadi. Artinya wilayah kita masih aman rabies,” ungakpnya.



Renova mengungkapkan, dengan mensterlisasi 150 ekor kucing lokal, pihaknya sudah berhasil menekan pertumbuhan populasi kucing sebanyak 2.160 ekor per tahun. Menurut dia jumlah tersebut sudah cukup untuk mengurangi persentase kemungkinan terjadinya penularan penyakit rabies lewat kucing. Selain itu upaya sosialisasi HPR juga diyakini mampu mengamankan warga Jakarta Utara dari ancaman rabies.



”Kita harapkan sterilisasi bisa menakan pertumbuhan kucing lokal dalam jumlah besar. Karena kucing merupakan HPR yang perkembang biakannya lebih cepat dari Ajing dan Kera,” terangnya.



Selain sosialisasi, sterilisasi, dan vaksinasi pihak sudin juga melakukan upaya lain untuk mempertahankan Jakarat Utara sebagai wilayah bebas rabies. Upaya tersebut antaralain penangkapan HPR liar, pegawasan lalu lintas HPR, dan penelusuran HPR yang berpotensi menggigit warga. Tidak hanya sudin, upaya mempertahankan Jakarta Utara bebas rabies juga dilakukan oleh Pemprov DKI dan BKHI.



”Tugasnya dibagi-bagi, tapi dari sebelas item sudin yang paling banyak bekerja,” ucap Renova.

Written by : Your Name - Describe about you

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam id libero non erat fermentum varius eget at elit. Suspendisse vel mattis diam. Ut sed dui in lectus hendrerit interdum nec ac neque. Praesent a metus eget augue lacinia accumsan ullamcorper sit amet tellus.

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::

0 komentar:

Posting Komentar