Dua wanita ibu rumah tangga bandar narkoba diringkus petugas Polsek Kelapa Gading di rumahnya di Jalan Pinang, RT 08 RW 05, Lagoa, Koja, Jakarta Utara.Saat diamankan dari tangan kedua tersangka Uti,47 dan Riri, 48, petugas menyita barang bukti 0,90 gram sabu, timbangan digital, empat telepon genggam, dua pak bungkus sabu, bong, uang Rp677 ribu, ATM dan sendok sabu terbuat dari sedotan plastik warna putih.
Kapolsek Metro Kelapa Gading, Kompol Sutriyono, mengakui menangkap dua ibu rumah tangga pengendar narkoba. Menurutnya, penangkapan ini dilakukan setelah pihaknya mendapat laporan masyarakat, kalau ada rumah kontrakan tersebut sering didatangi orang tak dikenal.
“Berbekal informasi itu petugas langsung bergerak dan berhasil meringkus Uti, 47, berikut satu plastik klip bening kecil sabu 0,90 gram, timbangan digital dan dua unit telepon genggam. Dari keterangannya barang haram itu milik Riri, 48, yang dititipkan kepadanya. Anggota kemudian melakukan pengembangan dengan membawa tersangka untuk dikembangkan,” ujar Kapolsek.
Dari hasil pengembangan tersangka, Riri berhasil ditangkap di kediamannya di Jalan Maja, RT 07 RW 06, Lagoa, Koja. Dari tangan Ibu rumah tangga ini petugas mengamankan dompet berisi bong, dua pak plastik klip bening kecil, uang Rp677 ribu, ATM BCA, dua handphone, dan sendok shabu terbuat dari sedotan plastik putih.
“Kami masih melakukan pengembangan kasus ini, dari keterangan tersangka baru sebulan memasok sabu di kawasan Koja, Jakarta Utara. Sabu tersebut didapat dari mantan suaminya yang kini ditahan di LP Cipinang karena ditangkap dalam kasus narkoba di kawasan Koja,” ujar Kapolsek.
Kepada petugas, Riri mengaku dirinya terpaksa jualan
sabu karena suaminya masuk penjara tidak ada yang memenuhi kebutuhannya
sehari-hari. “Meski sudah bercerai, suami saya masih sering ngasih kebutuhan
kepada saya dan anak,” tukas Riri.
Untuk mendapatkan sabu tersebut, Riri terlebih dulu komunikasi dengan teman mantan suaminya dengan mentransfer uang. Begitu uang ditransfer, sehari kemudian sabu tersebut datang diantar seorang kurir menggunakan sepeda motor. "Saya jualan sabu juga untuk membantu biayanya di tahanan," pungkas Riri.
Untuk mendapatkan sabu tersebut, Riri terlebih dulu komunikasi dengan teman mantan suaminya dengan mentransfer uang. Begitu uang ditransfer, sehari kemudian sabu tersebut datang diantar seorang kurir menggunakan sepeda motor. "Saya jualan sabu juga untuk membantu biayanya di tahanan," pungkas Riri.
0 komentar:
Posting Komentar