Kawasan padat penduduk Tanah Merah Koja yang terletak dibelakang Depo Pertamina Plumpang terbakar. Walaupun tidak sampai menyebabkan korban jiwa maupun luka berat, puluhan rumah di RT 05, 06 dan RT 07/10 Kelurahan Rawabadak Selatan ludes terbakar.
Kebakaran sendiri mulai diketahui warga sekitar pukul 09.30 dari rumah salah
seorang warga RT 06/10, Kelurahan Rawabadak Utara, Koja yang berinisial SD
(45). Akan tetapi karena banyaknya bangunan yang terbuat dari material yang
mudah terbakar, api cepat membesar hingga menghanguskan 40 rumah.
Salah seorang warga RT 06/10, Rawabadak Selatan, Trisnawati (60), mengatakan karena api cepat membesar, dirinya tidak sempat menyelematkan harta benda selain pakaian yang dipakai. Dijelaskannya, awal kejadian kebarakan itu berasal dari rumah tetangganya, SD.
"Sekitar jam 09.30 saya denger bunyi prepet-prepet dari rumahnya. Kemudian api tiba-tiba membesar," jelasnya.
Dikatakan Trisna, tetangganya SD baru pindah ke lingkungan malam tadi. Dirinya menduga kebakaran terjadi akibat instalasi listrik yang tengah dipasang oleh SD.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasional Sudin Damkar dan PB, Muchtar Zakaria, mengatakan pihaknya menerjunkan sebanyak 18 unit mobil pemadam untuk memadamkan api. Namun, karena kesulitan mengakses lokasi serta banyaknya material bangunan rumah warga yang mudah terbakar, api baru dapat dikuasai sekitar 1 jam kemudian.
"Kita belum bisa simpulkan penyebab kebakaran sebab masih didata. Untuk data sementara yang terbakar sebanyak 40 rumah dengan jumlah KK 70," ujarnya.
Dalam kebakaran ini, tidak sampai menyebabkan korban jiwa maupun luka berat. Namun, dikatakan Muchtar, kerugian diperkirakan lebih dari Rp 100juta.
Lurah Rawabadak Selatan, Soetardjo, mengatakan selain puluhan rumah terbakar, ada beberapa rumah lain yang turut dihancurkan agar api tidak meluas. Akan tetapi, dirinya belum bisa menyimpulkan secara pasti berapa jumlahnya.
"Saat ini kita masih mendata yang menjadi korban. Yang penting kita dirikan posko dahulu untuk meninvetarisasi dan lakukan penangan tanggap darurat," tandasnya.
Salah seorang warga RT 06/10, Rawabadak Selatan, Trisnawati (60), mengatakan karena api cepat membesar, dirinya tidak sempat menyelematkan harta benda selain pakaian yang dipakai. Dijelaskannya, awal kejadian kebarakan itu berasal dari rumah tetangganya, SD.
"Sekitar jam 09.30 saya denger bunyi prepet-prepet dari rumahnya. Kemudian api tiba-tiba membesar," jelasnya.
Dikatakan Trisna, tetangganya SD baru pindah ke lingkungan malam tadi. Dirinya menduga kebakaran terjadi akibat instalasi listrik yang tengah dipasang oleh SD.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasional Sudin Damkar dan PB, Muchtar Zakaria, mengatakan pihaknya menerjunkan sebanyak 18 unit mobil pemadam untuk memadamkan api. Namun, karena kesulitan mengakses lokasi serta banyaknya material bangunan rumah warga yang mudah terbakar, api baru dapat dikuasai sekitar 1 jam kemudian.
"Kita belum bisa simpulkan penyebab kebakaran sebab masih didata. Untuk data sementara yang terbakar sebanyak 40 rumah dengan jumlah KK 70," ujarnya.
Dalam kebakaran ini, tidak sampai menyebabkan korban jiwa maupun luka berat. Namun, dikatakan Muchtar, kerugian diperkirakan lebih dari Rp 100juta.
Lurah Rawabadak Selatan, Soetardjo, mengatakan selain puluhan rumah terbakar, ada beberapa rumah lain yang turut dihancurkan agar api tidak meluas. Akan tetapi, dirinya belum bisa menyimpulkan secara pasti berapa jumlahnya.
"Saat ini kita masih mendata yang menjadi korban. Yang penting kita dirikan posko dahulu untuk meninvetarisasi dan lakukan penangan tanggap darurat," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar