Pendatang baru yang berasal dari daerah khususnya Cirebon, Kuningan dan Indramayu mulai membanjiri kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Mereka datang ke Jakarta dengan menggunakan dua bus Antar Kota dan Antar (Provinsi), langsung menuju ke kawasan Kampung Nelayan Cilincing Jakarta Utara.
"Mereka tidak masuk ke Terminal Tanah Merdeka, Kalibaru dan langsung ke terminal bayangan di Kampung Nelayan Cilincing" kata Toto 37, pedagang asongan di Terminal Tanah Merdeka Kalibaru.
Diakui oleh Toto, mereka yang datang itu rata-rata masih Anak Baru Gede (ABG) yang baru lulus dari sekolah. "Mungkin mereka selain ingin jadi nelayan juga mau kerja di pabrik. Di Cilincing kan ada dua lokasi pabrik yakni KBN Marunda dan KBN Cakung," ujarnya.
Sementara itu Wasidin 45, salah seorang pemudik asal Asal Cirebon yang tinggal di Kampung Nelayan Cilincing ini memilih pulang lebih awal untuk menghindari kemacetan. Namun saat balik ia membawa anaknya yang baru saja lulus sekolah SLTA di kampung halamannya.
"Saya mengajak anak ke Jakarta. Rencananya akan melamar pekerjaan disini. Mudah-mudahan bisa bekerja di Kawasan KBN Marunda, yang tak jauh dari rumah," kata Wasidin.
Senada dengan Warto 39, warga RW 8 Cilincing. Ia mengajak tiga kerabat dari kampung halamanya di Indramayu untuk mengadu nasib bekerja sebagai nelayan di Cilincing.
"Kemarin saya pulang sama istri, sekarang balik sama teman satu kampung. Rencana akan bekerja sebagai nelayan" tungkasnya.
Menanggapi banyaknya pendatang baru, Kasudin Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Utara Edison Sianturi menjelaskan, pihaknya tidak membuat larangan siapapun yang datang ke Jakarta asalkan mematuhi
peraturan daerah seperti melengkapi persyaratan surat pindah, SKCK, jaminan tempat tinggal dan pekerjaan. Tujuan agar mereka tidak terlantar hidup di Jakarta.
"Meski tahun ini tidak ada Razia OYK, pihak akan melakukan Biduk ke lokasi pemukiman yang banyak ditempati pendatang baru. Diharapkan dengan cara seperti ini akan dapat diketahui berapa jumlah warga yang datang ke Jakarta Pasca lebaran ini." ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar