Hampir Satu bulan terakhir ini sejak awal Juni hingga Juli 2014, penerangan disepanjang Jalan Raya Tugu, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara padam. Akibatnya kondisi ini menjadi gelap gulita karena belasan PJU (Penarangan Jalan Umum) di sepanjang jalur penghubung Kecamatan Cilincing dan Kecamatan Koja itu tidak berfungsi. Warga menuding, Suku Dinas (Sudin) Perindustrian dan Energi Jakarta Utara lalai membiarkan PJU di lingkungan tempat tinggal mereka rusak.
Keluhan ini disampaikan Mutiah, 46, salah seorang warga Kelurahan
Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara. Menurutnya, fasilitas penerangan jalan umum di
Jalan Raya Tugu seharusnya diutamakan
oleh pemerintah. Sebab, setiap hari jalur penghubung itu dilalui ribuan
kendaraan besar. Dia mengaku, akibat banyak PJU mati sering terjadi kecelakaan
di lokasi itu. Terakhir kecelakaan melibatkan dua pengdara sepeda motor.
”Untung
masih selamat dua-duanya. Kalau sampai meninggal bagaimana? Apa nanti
diperbaiki setelah ada yang meninggal,” ungkapnya .
Mutiah
mengungkapkan, kerusakan PJU di sepanjang akses jalan menuju objek wisata
Gereja Tugu itu sudah terjadi sejak awal Juni. Hampir semua PJU di sepanjang
jalan itu mati dan tidak menyala seperti biasanya. Saat siang kondisi itu
memang tidak menjadi masalah, namun berubah drastis saat memasuki malam hari.
Tidak hanya pengguna jalan, dia dan warga lainnya pun merasa terganggu karena
penrangan jalan benar-benar minim.
”Jadinya
kita khawatir, tidak hanya rawan kecelakaan nanti bisa rawan copet juga,” keluh
Mutiah.
Lurah
Semper Barat Muhammad Iqbal pun mengaku PJU di Jalan Raya Tugu memang sudah
banyak yang tidak berfungsi. Dari pemeriksaan yang dilakukan petugas kelurahan
tidak kurang dari 18 PJU di jalan tersebut sudah dalam kondisi rusak. Iqbal
menambahkan, dirinya sudah meminta Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Utara
memeriksa dan menyelesaikan persoalan tersebut.
”Kita
sudah minta sudin bergerak. Tidak hanya di lokasi itu 8 PJU di Jalan Raya
Pemadan dan 5 PJU di Jalan Baru juga sudah kita minta untuk diperiksa. Semuanya
sudah rusak dan tidak menyala,” terang dia.
Menanggapi
hal itu, Kepala Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Utara Saukani
mengungkapkan, persoalan di Kecamatan Cilincing juga terjadi di Kecamatan Koja
dan Kecamatan Tanjung Priok. Menurut dia kondisi itu terjadi lantaran proses
lelang untuk pemasangan dan perbaikan PJU di tiga kecamatan tersebut sempat
bermasalah. Pihaknya harus mengulang usulan dan melakukan lelang dua kali
lantaran ada beberapa dokumen yang dianggap kurang lengkap.
Karena
itu, dia meminta warga di tiga kecamatan tersebut untuk bersabar. Dia berjanji
dalam waktu dekat persoalan PJU mati bisa teratasi. Sebab kemarin (22/7)
rekanan instansinya yang fokus mengurus PJU di pesisir Jakarta sudah
menandatangi kontrak yang sempat tertunda.
”Dari 11 rekanan ada 5 yang harus lelang ulang.
Baru-baru ini lelang selesai, tadi (kemarin) mereka baru saja tanda tangan
kontrak. Mungkin besok mereka sudah mulai turunkan alat,” jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar