Masa Orientasi Siswa (MOS) hari ini mulai digelar serentak diseluruh Sekolah SMU/K Negeri di Jakarta Utara. Suku Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Jakarta Utara meminta kepada sekolah dalam pelaksanaan untuk tidak melibatkan langsung si siswa senior di kegiatan MOS tetapi para guru maupun pengajar ikut andil dalam kegiatan itu. Karena dikhawatirkan akan menjadi ajang balas dendam.
Mustafa Kemal Kasudin Dikmenti Jakut menjelaskan, rangkaian kegiatan MOPDB (
Masa Orientasi Peserta Didik Baru) harus dilaksanakan para guru dan pengurus
OSIS ikut mendampinginya. " Jadi kalau masih ada pola kekerasan dalam MOS
maka akan kita tindak tegas" tuturnya.
Ditambahkan Mustafa beberapa aturan pelaksanaan MOS diantaranya perlu diperhatikan oleh sekolah seperti Pelaksana /penitia kegiatan MOPDB tidak diperkenankan melibatkan siswa/osis atas dalih apapun. Kegiatan dikelola dalam bentuk peningkatan motivasi dan musyawarah/ kesepakatan sistem skor/point peraturan tata tertib sekolah, Semua kegiatan MOPDB merupakan kegiatan pembelajaran dibawah tanggung jawab mutlak kepala sekola.
Ditambahkan Mustafa beberapa aturan pelaksanaan MOS diantaranya perlu diperhatikan oleh sekolah seperti Pelaksana /penitia kegiatan MOPDB tidak diperkenankan melibatkan siswa/osis atas dalih apapun. Kegiatan dikelola dalam bentuk peningkatan motivasi dan musyawarah/ kesepakatan sistem skor/point peraturan tata tertib sekolah, Semua kegiatan MOPDB merupakan kegiatan pembelajaran dibawah tanggung jawab mutlak kepala sekola.
“
Kepala sekolah harus mengkoordinasikan dengan Wakasek, staf, dan wali kelas
untuk mengontrol teknis pelaksanaan kegiatan dan melaporkan ke Sudin Pendidikan
Jakarta Utara, Tidak boleh ada kegiatan yang berbau Bullying,”tandasnya.
Sementara itu kegiatan MOS di SMAN 75 Jakarta mendapat materi yang manarik dari para guru yang di mulai dari materi wiyata mandala, kedisiplinan, tata krama, dan lain-lain. Siswa dan siswi yang baru menginjak kelas 10 harus mengikuti masa MOS yang bertujuan supaya mengetahui serta mengenal lingkup sekolah nya, mulai dari ruang kelas, laboratorium, kantin, serta guru sesuai mata pelajaran nya.
Sementara itu kegiatan MOS di SMAN 75 Jakarta mendapat materi yang manarik dari para guru yang di mulai dari materi wiyata mandala, kedisiplinan, tata krama, dan lain-lain. Siswa dan siswi yang baru menginjak kelas 10 harus mengikuti masa MOS yang bertujuan supaya mengetahui serta mengenal lingkup sekolah nya, mulai dari ruang kelas, laboratorium, kantin, serta guru sesuai mata pelajaran nya.
Di
samping itu masa orientasi siswa ini di dampingi oleh osis (organisasi siswa
intra sekolah) agar kelak daapat mengenal senior dengan akrab hal ini di
tujukan supaya tidak terjadi perselisihan antara senior dan junior, dari masa.
Orientasi ini lah siswa dan siswi baru harus mengenal semuanya.
"pokoknya
mos ini tidak ada kekerasan atau apapun kita semua laksanakan dengan materi dan
materi tersebut di bawakan oleh guru bukan senior, senior hanya mendampingi
saja," ujar Endang salah satu guru SMA N 75 Jakarta.
Tidak
hanya itu di sistem pengajaran baru di buatkan point bagi siswa yang melanggar
peraturan sekolah, mulai dari terlambat, berkelahi, atau sering bolos. Point
ini akan d proses secara meningkat untuk peringatan 1, peringatan 2 hingga
peringatan 3 dan di panggil orang tuanya. Semakin banyak point yg d peroleh
siswa semakin buruk siswa tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar