Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2014, ribuan
masyarakat Jakarta yang akan melakukan mudik lebaran tidak liba melakukan penukaran
uang receh yang masih sebagai kebutuhan lebaran mendatang. Bagitu pula dengan
masyarakat Jakarta Utara, sejak satu pekan sebelum lebaran warga menyebut bank
maupun warga penjual jasa uang recehan baru.
"Persiapan buat lebaran nanti, jadi pada saat hari H kita sudah siap untuk memberikan persenan kepada sanak saudara, fakir miskin dan anak yatim piatu. Kalau anak-anak dengan uang recehan barukan senang banget, makanya saya sengaja menukar uang Rp500 ribu untuk keperluan dikampung," ujar Suheri, Madiun, Jawa Timur.
Lelaki yang berprofesi sebagai buruh pabrik tersebut
mengaku, kalau tidak dari sekarang kita melakukan penukaran uang ke Bank, tentu
pada saat hari lebaran Bank akan tutup. "Ya jika tidak mulai dari sekarang
kapan lagi, sedangkan anak-anak itu kan sukanya uang yang masih baru,"
jelasnya.
Hal serupa juga diungkapakan Ahmad,35 warga Kuningan, Jawa Barat, dia rela menukar uang receh dipinggir jalan karena dirinya tak sempat ke bank. Menurutnya, kegiatan tukar uang recehan jelang lebaran sudah menjadi tradisi tiap tahunan. Tidak hanya itu, penukaran jauh-jauh hari sebelum lebaran karena adanya informasi tanggal 25 nanti perbankan akan tutup dan tidak lagi melayaninya. "Penukaran uang receh semata hanya untuk menyambut lebaran dengan membagikan uang kepada sanak saudara dan anak yatim," katanya.
Ahmad juga menambahkan, untuk nominal uang yang ditukar mulai dari pecahan Rp 2 ribu hingga Rp 20 ribu dan untuk jumlah uang tergantung pada kita. "Ya bagaimana mau kita ingin pecahan uang berapa, namun kebanyakan menukar dengan nominal Rp 2 ribu sampai Rp 20 ribu," tuturnya.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menargetkan transaksi penukaran uang pecahan kecil dengan nilai Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5 ribu dan Rp 2 ribu pada ramadhan tahun ini sebesar Rp118 triliun. "Tahun ini kami proyeksikan sekitar Rp118 triliun, naik dari tahun lalu sebesar Rp113 triliun seluruh Indonesia," kata Direktur Departemen Pengedaran Uang Bank Indonesia Dian Karmila di lapangan Irti Monas, Jakarta.
Hal serupa juga diungkapakan Ahmad,35 warga Kuningan, Jawa Barat, dia rela menukar uang receh dipinggir jalan karena dirinya tak sempat ke bank. Menurutnya, kegiatan tukar uang recehan jelang lebaran sudah menjadi tradisi tiap tahunan. Tidak hanya itu, penukaran jauh-jauh hari sebelum lebaran karena adanya informasi tanggal 25 nanti perbankan akan tutup dan tidak lagi melayaninya. "Penukaran uang receh semata hanya untuk menyambut lebaran dengan membagikan uang kepada sanak saudara dan anak yatim," katanya.
Ahmad juga menambahkan, untuk nominal uang yang ditukar mulai dari pecahan Rp 2 ribu hingga Rp 20 ribu dan untuk jumlah uang tergantung pada kita. "Ya bagaimana mau kita ingin pecahan uang berapa, namun kebanyakan menukar dengan nominal Rp 2 ribu sampai Rp 20 ribu," tuturnya.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menargetkan transaksi penukaran uang pecahan kecil dengan nilai Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5 ribu dan Rp 2 ribu pada ramadhan tahun ini sebesar Rp118 triliun. "Tahun ini kami proyeksikan sekitar Rp118 triliun, naik dari tahun lalu sebesar Rp113 triliun seluruh Indonesia," kata Direktur Departemen Pengedaran Uang Bank Indonesia Dian Karmila di lapangan Irti Monas, Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar