Home » » Sepekan Ratusan Nelayan Pulau Seribu Gigit Jari

Sepekan Ratusan Nelayan Pulau Seribu Gigit Jari



Ratusan nelayan di Kabupatan Kepulauan Seribu, gigit jari selama sepekan terakhir ini karena tidak dapat melaut. Pasalnya, di wilayah tersebut saat ini terjadi gelombang besar sehingga membuat sebagai nelayan setempat enggan melakukan aktivitas dengan pertimbangan faktor keselamatan. Para nelayan pun memilih berdiam diri dirumah karena kondisi alam yang tidak bersahabat.


Sahrul,35 salah seorang nelayan yang tinggal di RT 002/02 Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara mengatakan, gelombang tinggi telah terjadi sejak satu pekan terakhir. "Ya  sejak H + 2 lebaran kemarin gelombang sudah mulai tinggi, dan pada hari ini lebih mengerikan," ujar Sahrul.

Menurutnya, musim pancaroba ini tidak bisa diprediksikan kapan akan berhenti, kemungkinan selama angin timur puluhan nelayan yang ada diperairan Kepulauan Seribu Utara kesulitan untuk menafkahi anak dan istri. "Kondisi seperti ini bisa terjadi 2 bulan atau lebih kita tidak tahu, diharapkan ada bantuan dari Pemkab Kepulauan Seribu," tuturnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh, Mansyah (37) menurutnya, kecepatan angin timur dan tinggi gelombang membuat nelayan enggan melaut. "Lihat sendiri mas, gelombang tinggi, tinggi mencapai 2 hingga 3 meter bagaimana kami melaut," katanya.

Mansyah menambahkan, lebih baik kita pertimbangkan anak dan istri, ketimbang kami pergi untuk melaut. "Kasihan mas anak dan istri jika kami melaut, saat ini apa saja yang ada kita makan, akan tetapi kami hanya bisa memancing walau hasilnya tak sebanding bila pergi melaut," pungkasnya.

Written by : Your Name - Describe about you

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam id libero non erat fermentum varius eget at elit. Suspendisse vel mattis diam. Ut sed dui in lectus hendrerit interdum nec ac neque. Praesent a metus eget augue lacinia accumsan ullamcorper sit amet tellus.

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::

0 komentar:

Posting Komentar