Lebih dari satu tahun pembangunan Sekolah Dasar Negeri SDN 11-12 Rawabadak Selatan, Koja Jakarta Utara mangkrak alias tak dilanjutkan pembangunan. Akibatnya para siswa/i terpaksa harus menumpang belajar di SMPN 136 Jakarta Utara.
Dampak mangkraknya pembangunan ini para orangtua murid maupun pengajar jadi tak
nyaman dalam proses belajar dan mengajar. Begitupun anak-anak yang rumahnya
jauh dari lokasi sekolah harus mengeluarkan kocek lebih untuk biaya transport.
"Kalau disekolah yang lama dekat dengan rumah. Sementara sekolah tumpangan jauh dan perlu ongkos tambahan" kata Etti 45, Warga RW 3 Rawabadak Selatan, Koja.
Begitu juga disampaikan para guru seperti Nurhayati 34, pengajar SDN 11 RBS kelas 2 dan Tiar Rosalina 56, pengajar siswa Kelas 4 SDN dengan direlokasi belajar mengajar ke SMPN 136 Jakarta sudah barang tentu mengganggu suasana dan kondisi belajar dan mengajar.
"Kalau disekolah yang lama dekat dengan rumah. Sementara sekolah tumpangan jauh dan perlu ongkos tambahan" kata Etti 45, Warga RW 3 Rawabadak Selatan, Koja.
Begitu juga disampaikan para guru seperti Nurhayati 34, pengajar SDN 11 RBS kelas 2 dan Tiar Rosalina 56, pengajar siswa Kelas 4 SDN dengan direlokasi belajar mengajar ke SMPN 136 Jakarta sudah barang tentu mengganggu suasana dan kondisi belajar dan mengajar.
Contohnya anak-anak yang terbiasa masuk pagi hari diganti
masuk siang hari terganggunya konsentrasi belajar karena anak biasa tidur
siang, termasuk ruang guru yang terbatas hanya di koridor tanpa ada
fasilitas membuat guru sulit istirahat. Begitupun juga dalam proses mengajar
yang dapat mengurangi jam waktu belajar.
"kalau jam belajar siang itu dimulai pukul 12.30 maka di tempat relokasi
di mulai pukul 13.00 siang menunggu siswa SMP selesai belajar" kata Tiar.
SDN 11 Pagi dan 12 Petang Rawabadak Selatan mempunyai murid sebanyak 965
siswa. Dengan jumlah pengajar sebanyak 18 orang.Hasil pantauan di lokasi pembangunan Sekolah SDN 11-12 Rawabadak Selatan di Jalan Bendungan Melayu RW 1 RBS koja tidak terlihat lagi adanya aktivitas para pekerja. Kondisi pembangunan sekolah baru 45 persen.
0 komentar:
Posting Komentar